Selasa, 19 Desember 2017

Implementasi Teknologi Pada Smart City



Akhir-akhir ini konsep smart city di Indonesia tengah digencarkan. Konsep smart city digadang-gadang dapat menjadi sebuah solusi untuk menciptakan sebuah kota bahkan negara yang aman dan kondusif serta lebih menyenangkan. Hal ini diiringi oleh perkembangan teknologi di Indonesia yang mengalami peningkatan dan bisa dibilang terus mengalami kemajuan.
Teknologi seperti yang telah disebutkan adalah sebagian teknologi yang bermunculan. Masih banyak lagi ragam teknologi yang menarik dan tentunya sangat bermanfaat untuk kehidupan kita. Perlahan-lahan teknologi itu akan menjadi teknologi yang mainstream dan berganti dengan inovasi-inovasi yang baru. Lalu apa saja teknologi yang dapat berguna untuk pembentukan smart city? Berikut ini adalah 3 teknologi yang dapat diimplementasi pada smart city.

1.      Augmented Reality (AR)
Dengan menggunakan teknologi Augmented Reality jalanan di perkotaan tidak akan memerlukan rambu – rambu lalu lintas lagi, dengan teknologi ini tampilan rambu – rambu lalu lintas dapat tergantikan jauh lebih menarik danmenyenangkan dan tentunya lebih mudah untuk dipahami dari pada anda harus menerka – nerka gambar rambu – rambu lalu lintas. Dan yang lebih membuat kagum lagi adalah teknologi ini memungkinkan petunjuk arah dapat diproyeksikan ke sebuah kaca helm atau kaca depan mobil. Jika anda merasa terganggu dengan banyaknya rambu lalu lintas Anda dapat mengurangi jumlahnya, kemudian dapat  diganti dengan tanaman-tanaman hijau.

2.      Mobil Listrik
Mobil yang menggunakan bahan bakar minyak nampaknya akan terjadi dengan hadirnya teknologi baru pada mobil. Teknologi itu yakni mobil listrik. Hampir seluruh perusahaan pembuat produk otomatif sekarang memiliki produl mobil listrik dengan keunggulannya masing – masing. Mengapa harus mobil listrik? karena mobil listrik ini memiliki keunggulan yaitu gas emisi yang sangat kecil, hal ini tentu menjadi keuntungan yang baik bagi alam kita dan tentunya kita sebagai makluk hidup yang membutuhkan udara yang bersih untuk tubuh kita.

3.      NFC (Near Field Communication)
NFC semakin menunjukan tajinya, bisa dibilang NFC saat ini menjadi sebuah standar sistem pembayaran digital, dan hal tersebut dimulai dari sebuah perusahaan internet Google yang menyematkan teknologi NFC untuk sistem pembayaran miliknya yaitu  Android Pay. Metode pembayaran yang menggunakan NFC ini di klaim lebih praktis dan mudah digunakan.

Senin, 18 Desember 2017

Internet of Things



Aplikasi Smart City berbasis Internet of Things

Wireless sensor network pada saat ini merupakan salah satu komponen teknologi yang memiliki kontribusi yang cukup besar dalam penerimaan data. Banyak teknologi yang sudah mulai menerapkan komponen ini seperti aplikasi untuk memonitor transportasi di perkotaan, aplikasi memonitor kesehatan pasien, dan memonitor keadaan lingkungan sekitar. Pada saat ini, tengah menjadi tren yang populer di kehidupan masyarakat adalah gaya hidup urban atau perkotaan. Diperkirakan pada tahun 2030, lebih dari 60% populasi di dunia akan hidup dan tinggal di lingkungan urban atau perkotaan. Dengan banyaknya orang yang memilih untuk hidup urban, maka ini akan mendorong untuk pengembangan Smart City.


Pendekatan semantic model akan digunakan untuk menyesuaikan servis yang diberikan kepada masyarakat dalam hal peringatan sebagaimana telah dijelaskan dalam Level 4 dari arsitektur Smart City. Berikut adalah detail dari Multi Level Smart City Architecture :

Level 1 : Data Collections
Pada tahap ini, data dikumpulkan dari sensor yang telah disebar. Format data yang diterima bermacam-macam seperti csv, tweets, skema database, dan pesan teks.
Level 2 : Data Processing
Informasi yang telah didapatkan akan langsung diproses serta dianalisa dengan menggunakan teknologi semantic web.
Level 3 : Data Integration and Reasoning
Teknologi semantic web memungkin untuk mengeksploitasi domain spesifik data berdasarkan konsep dan hubungan dari data tersebut.
Level 4 : Device Control and Alert
Data yang telah diperoleh dari level 3, bisa digunakan oleh berbagai macam aplikasi web untuk system operasi pintar.

Medium yang digunakan dalam infrastruktur Smart City adalah dengan menggunakan teknologi layanan telekomunikasi yang sudah berjalan seperti 3G, LTE, Wi-fi,WiMAX, ZigBee, CATV, dan satelit komunikasi. Tujuan utama dari pemakaian teknologi yang sudah ada ini adalah untuk membantu seluruh data baik itu yang didapat dari sensor maupun IoT agar terhubung sehingga membuat kehidupan masyarakat menjadi lebih nyaman dan aman. Di dalam kasus implementasi dalam sector pemerintahan, layanan komunikasi serta layanan cloud dijalankan secara bersama-sama dan saling bekerja sama demi terwujudnya system yang lebih baik. Dalam bidang kesehatan, teknologi komunikasi digunakan untuk berkoneksi dengan statistic kesehatan, obat-obatan, dan lokasi pasien yang didapatkan dari alat Smart Health System.

Pada kasus di bidang pemerintahan, level terendah dari pengambilan data adalah didapati dari lingkungan sekitar seperti suhu temperatur dan level ketinggian air yang dapat digunakan sebagai data awal untuk informasi yang lebih lanjut. Ketika informasi yang lebih tinggi telah diketahui seperti banjir, gempa bumi, kebakaran hutan, tanah longsor, dan bencana alam lainnya, ini dapat menyelamatkan banyak masyarakat. Sama seperti pada bidang pemerintahan, pada bidang industry, berbagai macam jenis data yang didapat bisa digunakan untuk menyelamatkan para pekerja. Dengan dilakukannya monitoring secara terus-menerus dan terus berinovasi dengan mengkombinasikan informasi di bidang lainnya seperti deteksi gas, kondisi mesin, dan kesehatan pekerjan bidang industry dapat berkembang menjadi bidang yang lebih produktif dan lebih aman bagi para pekerja.

Smartwatch: Jam Tangan Pintar Gabungan Teknologi dan Fashion



Smartwatch: Jam Tangan Pintar Gabungan Teknologi dan Fashion

Di era teknologi seperti sekarang ini peran jam tangan ini sedikit meluas dari yang hanya sekadar untuk penunjuk waktu, menjadi alat penyambung komunikasi, serta penunjang gaya hidup yang andal. Selain itu yang membuat makin menarik, desain dari jam tangan pintar ini terkenal sangat high technology dan juga stylish. Kedua unsur ini belakangan sering disandingkan, sehingga menimbulkan kesan smartwatch dibuat bukan hanya untuk para pecinta teknologi, melainkan juga dirancang agar bisa menjadi bagian dari aksesori fashion penggunanya.
Untuk mengenal produk jam tangan pintar ini, apa saja yang perlu diketahui? Nah, coba baca hal-hal dibawah ini.

1.      Perangkat Pendukung Smartphone
Meski hadir dengan teknologi canggih, smartwatch sejatinya merupakan perangkat pendukung smartphone. Karena itu perangkat ini tidak akan berfungsi sebagai mestinya tanpa keberadaan smartphone yang menjadi induknya. Agar dapat mengoptimalkan fitur-fitur yang ada, smartwatch haruslah selalu terkoneksi dengan smartphone. Sebenarnya inilah tujuan diciptakan smartwatch ini, yaitu sebagai pasangan bagi smartphone Anda. Saat ini memang sudah ada beberapa vendor yang telah menanamkan teknologi selular ke dalam smartwatch besutannya. Namun satu hal yang perlu Anda tahu, fungsi utama dari perangkat ini adalah untuk menunjang fungsi perangkat smartphone.

2.      Smartwatch memiliki kompatibilitas berbeda – beda
Tidak semua smartwatch cocok dengan semua smartphone. Beberapa smartwatch bahkan jelas-jelas hanya cocok untuk smartphone dengan brand tertentu saja. Untuk smartwatch Android, umumnya perangkat tersebut memang lebih bersahabat dengan smartphone dari beragam vendor. Meski diproduksi oleh brand tertentu, beberapa perangkat yang dibuat sudah mendukung smartphone dari brand yang berbeda. Namun, beberapa smartwatch juga ada yang hanya kompatibel dengan smartphone dari brand tertentu saja. Karena itu, penting untuk memastikan kompatibilitas smartwatch sebelum membeli salah satu di antaranya.


3.      Sistem operasi yang berbeda dari smartphone
Pada generasi awal smartwatch, banyak dari perangkat ini yang hadir dengan sistem operasi Android standard. Hanya saja memang ada beberapa modifikasi di dalamnya. Namun kini Google memiliki sistem operasi khusus yang tersedia untuk perangkat wearable devices. Sistem operasi tersebut disebut dengan Android Wear. Ini adalah hal berikutnya yang perlu Anda tahu sebelum membeli smartwatch. Sesuai dengan namanya, varian Android ini memang khusus dihadirkan untuk perangkat wearable. Karena hadir dengan sistem operasi yang berbeda, tentu saja banyak perbedaan yang ada dalam sistem operasi ini jika dibandingkan dengan sistem operasi smartphone. Tidak hanya dari sisi interface-nya saja, sistemnya juga cukup berbeda. Itu karena keterbatasan interaksi yang dimiliki oleh smartwatch. Secara singkat, interface Android Wear terlihat lebih sederhana dengan sedikit tombol navigasi.

4.      Harga yang masih cukup tinggi
Saat ini smartwatch masih dibandrol dengan harga yang cukup tinggi. Mengingat fungsi dan peran dari perangkat ini, harga tersebut sebenarnya masih terlalu tinggi. Bahkan jika diperhatikan, harga smartwatch umumnya sama seperti harga smartphone kelas menengah.