Makalah ini menyajikan alat Augmented Reality (AR) untuk
mendukung operator dimana manusia dan robot hidup berdampingan dalam industri
bersama tempat kerja. Sistem ini menyediakan visualisasi AR dari proses perakitan,
video dan teks berbasis instruksi dan status produksi update.
Alat ini juga meningkatkan keselamatan dan penerimaan
operator lingkungan perakitan hibrida melalui kemampuan perendaman teknologi
AR. Landscape perangkat keras termasuk peralatan dan spidol AR,
perangkat genggam untuk input pengguna dan infrastruktur jaringan
interfacing robot dan database penyimpanan yang disediakan.
Makalah ini bertujuan untuk
menyajikan implementasi alat bantu AR untuk operator di dalam jalur perakitan,
dimana kerjasama dengan robot industri dilakukan. Metode yang digunakan dan
eksperimen yang dilakukan dalam studi kasus, nstemming dari industri otomotif
juga disajikan. Bagian 2, memberikan deskripsi tentang pendekatan yang
diusulkan dan fungsi yang diimplementasikan. Bagian 3 menjelaskan implementasi
sistem dalam hal komponen perangkat lunak dan perangkat keras dan Bagian 4,
dipersembahkan untuk menyajikan studi kasus. Akhirnya, di Bagian 5, kesimpulan
diambil bersamaan dengan prospek penelitian masa depan.
2.
Approach
Pendekatan yang diusulkan bertujuan untuk memberikan
dukungan melalui visualisasi berbagai jenis informasi, yang berasal dari tingkat
organisasi yang berbeda. Dalam konteks ini, aplikasi AR menerapkan empat fungsi
utama: penyediaan informasi proses perakitan, gerak robot dan visualisasi ruang
kerja, visual alert dan data produksi. "Beberapa visualisasi" berarti
tablet dan kacamata AR dapat digunakan untuk mendukung kerja operator. Pada
setiap titik waktu, pengguna dapat mengaktifkan atau menonaktifkan fungsi ini,
melalui tombol antarmuka, kecuali peringatan audio visual yang didorong ke
perangkatnya secara otomatis.
3.
System
Implementation
Tantangan
utama yang harus dihadapi dalam aplikasi ini adalah keragaman kasus dan sistem yang harus bekerja dengan sistem yang sama. Agar
kesulitan ini bisa diatasi, satu set percobaan yang membahas tantangan teknis berikut ini dilakukan:
- Penanda penempatan di ruang dan pengenalan oleh kamera.
- Multi-model visualisasi di ruang atas marker pengakuan.
- Mengkoordinasikan transformasi dari koordinat berbasis robot ke berbasis marker.
4.
Case Study
Studi
kasus yang diuji oleh aplikasi ini berasal dari industri otomotif dan telah
diterapkan pada sel robotika yang ditunjukkan pada Gambar 8. Robot muatan
tinggi (COMAU NJ 370) digunakan untuk memuat as roda 25 kg pada fixture dan untuk
mendukung manusia dengan memegangi kelompok roda belakang di area perakitan.
Pemuatan gandar semata-mata dilakukan oleh robot dalam mode otomatis, sedangkan
perakitan kelompok roda memerlukan kerjasama antara robot yang membawa bobot
(10-12 kg) dan manusia, yang menggunakan tangannya untuk langsung menyesuaikan
posisi bagian. Bagian terberat yang diangkat oleh operator dalam skenario ini
adalah obeng (1.5kg). Sementara manusia melakukan tugas yang sulit (cable
assembly), robot terus membawa kelompok roda kedua, menghindari benturan dengan
manusia.
5. Conclusions
Makalah ini menyajikan aplikasi berbasis AR yang berjalan di atas tablet
android, untuk mendukung kerjasama robot manusia-interaktif di lingkungan
otomotif. Dua tujuan utama yang ingin dicapai oleh aplikasi ini adalah untuk
meningkatkan keselamatan manusia dan meningkatkan produktivitasnya di
lingkungan industri, di mana robot hidup berdampingan dengan manusia. Beberapa
fungsi yang melibatkan visualisasi volume kerja yang aman, penyediaan data terkait
produksi, pemberlakuan peringatan visual / audio serta representasi gerakan
robot, telah diterapkan ke arah ini. Eksperimen pertama telah memvalidasi
kemudahan penerapan dan penerapan sistem dengan penggunaan setup PC sederhana
atau tablet genggam. Penelitian lebih
lanjut harus fokus pada integrasi kacamata AR ringan. Solusi saat ini
(penggunaan tablet) tidak optimal untuk lingkungan industri, karena memerlukan
kedua tangan pengguna untuk interaksi yang mengganggu proses perakitan. Selain
itu, pengguna membuang waktu saat memeriksa info yang diperlukan melalui tablet
dan kemudian melanjutkan tugasnya. Sebagai alternatif, saat menggunakan
kacamata AR, semua info ini dipresentasikan ke bidang pandangnya secara real
time dan sejajar dengan karyanya. Dengan kata lain, penggunaan tablet memiliki
dampak negatif terhadap kenyamanan operator, di lini produksi, dengan penundaan
proses produksi lebih lanjut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar